Minggu, 13 September 2020

LEBIH BAIK LEBAI DARIPADA ALAI...

New Normal sebuah tatanan kehidupan baru banyak yang mengartikan sebagai true normal artinya bahwa kondisi sudah benar-benar normal layaknya kondisi sebelum ada corona ditengah-tengah kehidupan kita.

Protokol kesehatan telah diabaikan, aturan pemerintah telah dilalaikan. Kebiasaan mencuci tangan,memakai masker kemana -mana dan jaga jarak sudah tidak lagi dijalankan. Kerumunan disana-sini sudah banyak ditemukan.Orang hajatan sudah tampak begitu meriahnya tak kenal lagi bahwa corona masih bertengger dimasyarakat. 

Orang lebih takut dihujat dengan cemoohan sosial seperti "lebai dan bergaya" daripada mengutamakan keselamatan dan kesehatan diri. Pakai masker takut dibilang "nggaya",tidak mau bersalaman takut dibilang "syok-syokan".Cuci tangan berkali-kali takut dibilang"syok higienis".Jaga jarak takut dibilang "syok suci"Dan endingnya ketika protokol benar-benar dilakukan banyak cemoohaan sosial yang menganggap lebai.

Dilihat dari makna lebai itu sendiri diartikan sebagai tindakan yang berlebihan.Mengulang-ulang tindakan hanya untuk syok-syokan. Jika memang lebai diartikan demikian tak perlu kita berkecil hati manakala kita menegakkan protocol kesehatan dengan ketat lantas banyak orang yang mencemooh kita dengan label "Lebai".

Corona bisa menyerang siapa saja dimana saja dan kapan saja.Sampai saat ini obat paten belum diketemukan dan hanya imunitas yang mampu menyelamatkan dari serangan corona. Dan imunitas mampu dibentuk dengan kesadaran diri dan kebahagiaan. Orang lain tak mampu membentuk imunitas dalam diri kita jika mereka mencemooh kita lebai abaikanlah daripada kita abai dan hidup kita menjadi terbengkalai. 

Tak ada orang lain yang mampu menjaga diri kita slain diri kita sendiri. Waspada lebih baik daripada takut mendengar cemoohan orang-orang.Orang-orang hanya mampu bicara tanpa menggunakan logika alhasil sering menyebabkan celaka. Save diri sendiri dengan tetap tegakkan protocol kesehatan disana sinister.

Nur Chasanah, S.Psi., MM., M.Psi (Psikolog RSI NU Demak)